Akun pribadi Presiden Perancis Nicolas Sarkozy di situs jejaring sosial diretas oleh seseorang. Sang peretas kemudian menuliskan pesan palsu yang isinya menyebut Sarkozy membatalkan rencana untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden.
"Saudara sebangsa, mengingat keadaan luar biasa yang tengah dihadapi negara kita, saya memutuskan dengan sadar untuk tidak kembali mencalonkan diri usai masa jabatan saya berakhir pada 2012," demikian isi pesan yang ditulis sang hacker di akun Facebook Sarkozy seperti dikutip News.com.au.
Dalam pesan itu, ditambahkan sebuah tautan menuju laman terpisah berjudul "Selamat Tinggal Sarkozy" yang berisi undangan "acara minum perpisahan" untuk Sarkozy yang ditetapkan pada hari pelaksanaan pemilihan, 6 Mei tahun depan, di kafe Le Fourquet di Champs Elysees, tempat Sarkozy merayakan kemenangannya dalam meraih jabatan presiden pada 2007 lalu.
Akan tetapi, pengumuman palsu di akun resmi presiden di situs jejaring sosial tersebut berisi banyak kesalahan eja dan tak lama kemudian ditutup.
"Akun Facebook saya diretas hingga (Minggu) petang ini, mungkin untuk mengingatkan saya bahwa tidak ada sistem yang sempurna," demikian isi pesan di laman itu setelah didapatkan kembali oleh si empunya akun yang asli.
Masih belum jelas bagaimana akun tersebut diretas pada awalnya. Tapi, kemungkinan ada pelanggaran keamanan kata kunci.
Sarkozy sudah pernah menjadi korban hacker sebelumnya.
Rekening bank Sarkozy di internet dibobol pada September 2008, kemungkinan dengan menggunakan informasi curian.
Ayah Sarkozy dan istri pertamanya, Marie-Dominique Culioli juga menjadi korban dalam pembelian palsu telepon genggam, Enam tersangka ditangkap terkait penipuan tersebut satu bulan kemudian, pada Oktober 2008.
Tingkat popularitas Sarkozy anjlok dalam beberapa bulan terakhir dan dia berharap kesempatan di tingkat dunia sebagai presiden G20 dan G8 tahun ini akan menjadi pendongkrak politik di Perancis.
Sarkozy sendiri belum secara resmi menyatakan akan kembali mencalonkan diri dalam pemilihan umum Mei 2012 mendatang, namun isi pesan resmi di Facebook agaknya memperlihatkan konsensus bahwa Sarkozy memang berencana kembali mencalonkan diri.
Pada 2008 lalu, pemerintah Perancis dipaksa mengakui bahwa tidak ada yang aman dari penipuan internet setelah rekening bank pribadi Presiden Nicolas Sarkozy dibobol pencuri dan uang di dalamnya disedot.
Para hacker yang tidak dikenal memindahkan sejumlah uang dari rekening itu setelah mendapatkan kode akses Sarkozy. Sebuah penyelidikan diluncurkan setelah presiden menyadari transaksi yang terjadi dan melapor pada polisi, kata seorang juru bicara pemerintahan.
"Para penipunya akan dihukum," kata Luc Chatel, menteri urusan konsumen, kepada radio French. Ia menambahkan bahwa diperlukan lebih banyak kinerja untuk memperketat keamanan perbankan di internet di Perancis.
"(Peristiwa ini) membuktikan bahwa sistem (rekening bank) di internet tidaklah sempurna," kata Chatel. "Kasus-kasus ini amat langka sehingga kita tidak benar-benar mengorganisasi dirikita, tapi (kasus-kasus ini) cukup serius dan membuat kita harus merenungkan cara untuk memperbaiki sistem."http://www.suaramedia.com/