Menimbang besarnya manfaat kemoterapi, efek samping yang muncul karena terapi ini diharapkan tidak mematahkan semangat para pasien untuk berjuang melawan kanker. Apalagi, sebagian besar efek samping bersifat sementara dan bisa diatasi dengan berbagai cara. Efek kemoterapi sebagai pengobatan kanker yang paling sering terjadi adalah mual-muntah, mielosupresi (menekan produksi darah), kelelahan, rambut rontok dan sariawan. Efek samping terjadi, akibat obat kemoterapi tidak hanya membunuh sel kanker tapi juga sel normal yang ikut membelah cepat. Seperti, sel saluran pencernaan, kulit, rambut dan sperma.
“Namun, efek samping kemoterapi bersifat sementara, dapat kembali normal setelah kemoterapi selesai,” ungkap Dr.dr.Noorwati Sutandyo, Sp.PD.KHOM, Staf Divisi Hematologi-Onkologi Medik RS. Kanker Darmais. Dan, tingkat efek samping kemoterapi bisa berbeda antara pasien yang satu dengan yang lain, tergantung dari ketahanan tubuh masing-masing. “Faktor psikologis, sangat berpengaruh. Untuk itu, dibutuhkan ketenangan dan kepercayaan diri dari pasien serta dukungan dari orang-orang terdekat,” lanjutnya.
Berikut ini, beberapa tips untuk mengatasi efek samping kemoterapi dari dr.Noorwati.
Mual-Muntah
Makan dan minum sedikit tapi sering.
Minum setiap muntah.
Hindari makanan yang berbau, berminyak, berlemak, berbumbu, pedas, terlalu manis, panas, dan beraroma sitrus.
Makan makanan yang dingin, kering dan pada temperatur ruangan.
Minum teh beraroma mint atau jahe.
Mielosupresi (menekan produksi darah)
Mielosupresi berupa penurunan sel darah merah (anemia), darah putih, trombosit (pendarahan), dan lekosit (rentan terhadap infeksi).
Mengatasi Anemia
Minum obat suplemen besi dan eritropentin.
Tidur cukup
Kurangi olah raga berat
Makan cukup yang mengandung besi seperti sayur hijau, hati, dan daging merah.
Minum cukup dan hindari kopi.
Mengatasi rentan terhadap infeksi
Hindari situasi yang meningkatkan terkena infeksi, seperti orang sakit, orang yang baru vaksinasi, dan keramaian.
Untuk mencegah infeksi, biasakan cuci tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir sebelum makan.
Makanlah hanya makan yang telah dimasak matang, dan jika ingin mengkonsumsi sayuran mentah, cucilah lebih bersih dan bilas dengan air matang.
Mengatasi pendarahan
Lakukan sikat gigi perlahan jangan menggunakan dental floss dan mouthwash yang mengandung alkohol untuk mencegah gusi berdarah.
Jangan batuk atau buang ingus terlalu keras untuk sehingga tidak terjadi mimisan.
Banyak minum.
Gunakan lipbalm jika bibir kering, jangan dikelupas.
Jangan mengedan saat BAB.
Jangan menggunakan alat cukur listrik.
Jangan meminum obat tanpa sepengetahuan dokter.
Hindari olahraga yang berbahay.
Hindari makanan mentah atau keras dan konsumsi makanan yang berprotein tinggi, seperti ayam, keju, dan telur.
Gunakan sepatu yang nyaman di pakai dan baju longgar.
Kelelahan atau Fatigue
Olah raga ringan
Tidur cukup, jangan terlalu banyak.
Minta tolong jika tidak mampu melakukan sesuatu.
Mengobrol dengan orang lain.
Makan cukup dan bergisi serta hindari makanan terlalu banyak lemak.
Lakukan aktivtias yang disukai.
Terapi alternatif: pijat, relaksasi, meditasi, yoga.
Rambut Rontok
Tidak semua obat kemoterapi menyebabkan rambut rontok. Jika terjadi tetaplah percaya diri dan merasa cantik. Anda bisa menggunakan wig atau pelindung kepala.
Mengatasi Sariawan
Kumur air garam/ baking soda jangan mouthwash yang mengandung alkohol.
Makan makanan yang lunak, tidak mengiritasi, asin, asam dan pedas.
Banyak minum dan makan makanan dingin atau pada suhu ruangan.
Sikat gigi minimal 4 kali sehari dengan menggunakan sikat lembut.
Anda tidak perlu khawatir menjalani kemoterapi. Bersamaan dengan kemoterapi, biasanya dokter memberikan juga obat-obat untuk menekan efek sampingnya seminimal mungkin. Lagi pula semua efek samping itu bersifat sementara. Begitu kemoterapi dihentikan, kondisi Anda akan pulih seperti semula.
Beberapa produk suplemen makanan mengklaim bisa mengurangi efek samping kemoterapi sekaligus membangun kembali kondisi tubuh Anda. Anda bisa menggunakannya, tetapi konsultasikanlah dengan ahlinya, dan sudah tentu dengan dokter Anda juga.
Saat ini, dengan semakin maraknya penggunaan obat-obatan herbal (yang semakin diterima kalangan kedokteran), banyak klinik yang mengaku bisa memberikan kemoterapi herbal yang bebas efek samping. Kalau Anda bermaksud menggunakannya, pastikan yang menangani Anda di klinik tersebut adalah seorang dokter medis. Paling tidak Anda harus berkonsultasi dengan dokter yang merawat Anda, dan lakukan pemeriksaan laboratorium secara teratur untuk memantau hasilnya. (fn/km/ab/rk) www.suaramedia.com