Sepertinya ulasan tentang Facebook ini patut kita
renungkan. Yach… Seakan-akan kita menjadi “Sapi Perahan” Facebook. Berikut
ulasannya yang kami kutip langsung dari situs Merdeka.com.
Walaupun sempat dikritik karena inovasinya terlalu
monton, namun Facebook tetap menjadi magnet bagi banyak orang. Untuk kawasan
Asia Tenggara saja, beberapa negara tercatat sebagai negara 'ter-' di dunia.
Menurut streaming analytic dari Social Bakers,
sebuah situs analisis online, Indonesia menduduki peringkat ke-4 sebagai negara
dengan pengguna Facebook terbesar di dunia.
Selain Indonesia, Bangkok, Thailand, adalah kota
dengan jumlah pengguna Facebook terbesar di dunia. Masih di kawasan Asia
Tenggara, di Vietnam, pertumbuhan para pengguna Facebook di negara itu termasuk
yang tercepat di dunia.
Tidak hanya di 3 negara itu saja, beberapa negara
Asia Tenggara lainnya, seperti Filipina dan Malaysia juga memiliki jumlah
pengguna Facebook yang tidak sedikit. Dikutip dari Tech in Asia (25/06),
apabila seluruh pengguna Facebook di kawasan Asia Tenggara ditotal, kurang
lebih sebanyak 139 juta pengguna [64 juta (Indonesia) + 12,8 juta (Vietnam) +
18 juta (Thailand) + 30 juta (Filipina) + 13,3 juta (Malaysia) + 250 ribu
(Laos) + 700 ribu (Kamboja) + 80 ribu (Myanmar)]. Jumlah tersebut belum termasuk
negara seperti Brunei Darussalam, Timor Timur, Singapura dan lainnya.
Apabila melihat dari jumlah penggunanya yang sangat
besar untuk kawasan Asia Tenggara saja, maka dapat dikatakan untuk mendirikan
sebuah negara baru, Facebook mampu untuk melakukannya.
Sebagai negara-negara pengguna Facebook dengan
jumlah yang sangat banyak ini, menjadi satu hal yang sedikit ironis karena
sampai sekarang situs jejaring sosial satu ini terkesan hanya mengambil
keuntungan dari penggunanya di kawasan Asia Tenggara saja.
Berkaca pada perusahaan lain, seperti Google
contohnya, walaupun memiliki pengguna yang sangat banyak, tidak hanya di Asia
Tenggara namun juga di dunia, perusahaan raksasa satu ini kerap melakukan
banyak program mulai dari yang bersifat sosial sampai dengan pendidikan.
Hal tersebut merupakan apresiasi khusus terhadap
penggunanya dan juga sebagai salah satu cara agar dapat berinteraksi langsung
dengan pemakai layanannya. Namun, apa yang ditawarkan Facebook sampai saat ini?
Ada kabar bahwa, Facebook membantah untuk mendirikan
cabang perusahaan di Indonesia . Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bagian
Komunikasi Facebook untuk wilayah Asia Pasifik, Charlene Chian.
"Kami belum memiliki rencana untuk membangun
kantor di Indonesia," ujar Chian.
Setidaknya apabila Facebook memiliki kantor di salah
satu negara di Asia Tenggara atau di Indonesia yang tercatat sebagai negara
ke-4 dunia dengan pengguna jejaring sosial tersebut, maka segala sesuatu dan
interaksi langsung juga akan lebih mudah dilakukan.
Sampai saat ini, Google, YouTube dan beberapa
perusahaan besar lainnya sudah membuka kantor di Indonesia dan sering melakukan
banyak acara baik yang bersifat fun atau yang resmi.
Idealnya, apabila sampai sekarang masih banyak
penggunanya yang tetap loyal menggunakan layanannya, seharusnya Facebook
memberikan apresiasi khusus kepada penggunanya dan tidak terkesan hanya
mengambil keuntungan dari segi iklan, perolehan pengguna dan lainnya.
Memang, akan ada banyak anggapan dan pemikiran bahwa
ada atau tidaknya program yang diciptakan khusus sebagai bentuk apresiasi
terhadap pengguna khususnya di Asia Tenggara, tidak terlalu dipermasalahkan,
namun satu pemikiran, apakah pengguna Facebook di kawasan ini akan tetap mau
menjadi sapi perahan bagi perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini?