1. Ingatlah saat Anda masih muda dulu. Salah satu hal yang sering dilupakan para ibu adalah bahwa dulu pun mereka muda. Jadi, untuk bisa lebih bersimpati dan menaruh empati pada gadis remaja, Anda harus mengingat kembali masa-masa labil waktu itu.
2. Belikan alat catok terbaik jika Anda tak ingin diganggu oleh jeritannya setiap pagi akibat rambutnya yang kusut.
3. Pilihlah seprei warna gelap untuk alas tempat tidurnya agar Anda tak perlu mengomel akibat noda krim di mana-mana yang ia pakai setiap malam.
4. Siapkan masker. Para gadis remaja biasanya suka menghabiskan setengah botol parfum sebelum melangkah keluar rumah. Jadi siap-siap saja.
5. Tak perlu terlalu pusing tentang make-up yang dipakainya. Penampilan menornya pasti akan berubah sendiri seiring waktu dan membaiknya citra diri.
6. Biasakan diri untuk mendengar "mama/ibu salah". Salah ketika Anda mengatakan ia tampak cantik. Salah ketika Anda mengatakan roknya terlalu pendek. Faktanya, Anda selalu salah dalam hampir segala hal.
7. Selain itu, biasakan diri untuk mendengar "Ah, mama/ibu sudah tua sih (atau tak modern lagi)." Itulah salah satu sebab mengapa Anda selalu salah.
8. Terimalah kenyataan bahwa hari-hari di mana Anda bisa ngobrol dengan si gadis kecil saat sarapan sudah lewat. Hadapilah, setelah Anda mengatakan roknya terlalu pendek, dandanannya terlalu menor, dan bahwa ia harus makan 3 biji anggur lagi, kira-kira apakah ia masih mau duduk bersama ibunya yang menurutnya..ehm...cerewet? Beruntunglah Anda bila ia mau.
9. Jika Anda memiliki lebih dari seorang anak remaja puteri, lebih baik sediakan kebutuhan masing-masing secara adil. Jangan sampai yang sulung membuat Anda pusing karena keluhannya tentang legging yang rusak usai dikenakan sang adik.
10. Belajarlah diam, terutama saat teman-teman putri Anda sedang berkunjung. Biarkan mereka berbicara dalam 'bahasa anak remaja' dan tahan diri Anda untuk menginterupsi.
11. Jangan menyamar menjadi remaja putri hanya untuk mengenal lebih dekat gebetan buah hati. Anda akan dibawa masuk ke dalam dunia persaingan cinta anak muda yang membuat pusing.
12. Bekali diri dengan pengetahuan psikolog tentang keluarga. Selain buah hati, Anda masih harus menghadapi suami yang bakal menyalahkan Anda untuk segala kegagalan yang terjadi pada putri Anda.
13. Cobalah untuk tidak menganggapnya sebagai tuduhan serius ketika buah hati meneriaki Anda karena sudah merusak hidupnya.
14. Akhir kata, jangan sampai Anda mengatakan padanya bahwa Anda ingin menjadi orang pertama yang ingin tahu ketika ia mulai aktif secara seksual. Anda pasti tak tahan mendengar ceritanya tentang aneka gelora yang mungkin ia rasakan.
15. Masa-masa remaja merupakan masa transisi. Terima dan pahamilah itu, dengan begitu, masa ini pun akan berlalu manis, semanis pengertian dan kebijaksanaan Anda sebagai ibu. Salam!
Sumber : http://www.metrotvnews.com/