Obama : Beragama Tanpa Rasa Takut Nilai Universal


Presiden Amerika Serikat, Barack Hussein Obama, mendarat sekitar 10 menit lebih cepat dari jadwal pukul 16.25 WIB di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Sekitar tiga puluh menit sebelum Obama mendarat, Selasa (9/11), langit bandara tertutup awan tebal menghitam.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam pidatonya di Kampus Universitas Indonesia, Depok menegaskan kebebasan untuk memeluk agama tanpa merasa takut dan dibatasi adalah nilai universal.


"Kesempatan untuk memperoleh pendidikan, bekerja dengan dengan rasa hormat, dan kebebasan dalam menjalankan kepercayaan tanpa merasa takut dan dibatasi merupakan nilai-nilai luhur universal. Hal itu harus dimengerti di mana saja," kata Presiden Obama di Depok, Rabu.

Sebelum menyampaikan pidatonya di Balairung Kampus Universitas Indonesia (UI), Obama mengunjungi Masjid terbesar di kawasan Asia Tenggara, Istiqlal.

Sekretaris Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Drs. H. Subandi, M.Si sebelumnya pada Senin (8/10) berharap kedatangan Obama dapat memberikan angin perdamaian dan toleransi antar umat beragama kepada negara-negara umat Muslim di seluruh dunia.

Dalam pidatonya, Presiden Obama menekankan pentingnya keterbukaan, persamaan, dan kebebasan beragama.

"Dua negara, Israel dan Palestina, hidup berdampingan dalam kedamaian dan keamanan. Itu adalah tujuan kami," kata Obama.

Presiden AS tersebut juga bertujuan untuk menciptakan kerja sama untuk menjunjung tinggi persamaan karena Amerika Serikat dan Indonesia saling berbagi perhatian, kepentingan dan nilai-nilai yang sama.

"Setiap bayi yang lahir di negara ini harus diperlakukan sama tidak peduli dia dari Jawa atau Aceh, dari Bali atau Papua. Mereka semua orang Indonesia," kata Obama.

Untuk menghapus ketidakadilan dan ketimpangan, diperlukan masyarakat yang terbuka dan warga negara yang aktif berperan serta dalam usaha tersebut, kata Obama.

"Pada Akhirnya, Hak-hak warga negara lah yang bisa menyatukan Nusantara yang luar biasa ini yang membentang dari Sabang hingga Merauke," katanya.

Indonesia dan Amerika Serikat adalah dua negara yang telah berjalan di dua jalan yang berbeda, kata Obama sambil menambahkan bahwa kedua negara mampu menunjukkan jutaan penduduk yang memeluk keyakinan yang berbeda bersatu dalam satu bendera dunia.

"Sebagai penutup, saya mengucapkan kepada seluruh rakyat indonesia, Terima kasih. Assalamualaikum," kata Obama dalam Bahasa Indonesia saat menutup pidatonya di kampus UI, Depok.