Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel, mengatakan, Pemerintah AS terus mendukung semangat para pelajar dan mahasiswa Indonesia untuk mengejar ilmu sampai ke "Negeri Paman Sam" itu. Dia pun mengimbau agar para calon pelajar untuk tak ragu lagi dalam mengajukan visa pelajar jika sudah diterima di institusi pendidikan di AS.
Pada tahun ini, Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Indonesia menyatakan permohonan visa pelajar yang dikabulkan mencapai 90 persen. Oleh karena itu, jumlah pelajar Indonesia di AS terdongkrak hingga 20 persen dalam jangka waktu 10 tahun terakhir.
"Jangan khawatir masalah visa karena kalau lulus di universitas tertentu, pasti akan dikeluarkan visanya," kata Scot saat membuka Pameran Pendidikan Tinggi Amerika Serikat di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Rabu (3/10/2012).
Scot juga menjamin tidak akan ada kesulitan bagi warga Indonesia dengan nama berbau "Muslim" dalam mengajukan visa pelajar. Menurutnya, banyak warga Muslim yang tinggal di AS dengan bebas tanpa perbedaan.
"Tidak ada kesulitan bagi orang Indonesia dengan nama Muslim karena di sana juga banyak Muslim. Apa pun namanya, tolong daftarkan visanya beberapa minggu sebelum berangkat. Jangan sehari sebelum keberangkatan baru diajukan," ungkapnya.
Bagi para pelajar atau mahasiswa Indonesia yang hendak mengajukan visa pelajar diharapkan sudah diterima di universitas, sekolah, atau program akademik di Amerika Serikat. Selanjutnya, para pelajar atau mahasiswa ini dapat langsung melengkapi administrasi online melalui laman resmi Kedubes AS di Indonesia.
Dongkrak jumlah pelajar ke AS
Scot juga mengatakan bahwa sistem pendidikan di Amerika Serikat merupakan yang terbaik di dunia. Untuk itu, tidak mengherankan jika universitas terkemuka di Amerika Serikat terus menjadi peringkat teratas di dunia.
"Tidak mau terdengar arogan, tapi kalau dilihat dari survei mana pun, pendidikan terbaik ada di Amerika. Namun, hanya satu hal yang kurang di universitas Amerika, yaitu masih kurang mahasiswa Indonesia di sana," katanya.
Pascaserangan 9/11 di Amerika Serikat dan dampak dari krisis ekonomi di Indonesia, Pemerintah AS memang mencatat, jumlah mahasiswa Indonesia yang memilih untuk menempuh pendidikan di Negeri Paman Sam ini berkurang.
Oleh karena itu, Pameran Pendidikan Tinggi AS yang kembali digelar di dua kota di Indonesia tahun ini, yaitu di Jakarta dan Surabaya, ditujukan untuk mendongkrak angka pelajar dan mahasiswa Indonesia di AS pada tahun-tahun mendatang. Dengan demikian, lanjut Scot, pertukaran budaya dan rasa saling memahami dapat terus dilakukan demi memperkuat hubungan dua negara.
"Jadi, kami mendorong agar kalian banyak menggali dengan semua perwakilan yang ada saat ini," tandasnya.
Sumber : edukasi.kompas